Contoh Naskah Skenario “SI ANAK SINGKONG” Film Pendidikan Balai Tekkomdik Tahun 2023
Contoh Naskah Skenario “SI ANAK SINGKONG” Film Pendidikan Balai Tekkomdik Tahun 2023
FILM PENDIDIKAN BALAI TEKKOMDIK TAHUN 2023                             SI ANAK SINGKONG (Final)     OLEH DHANIK SURATNO           TEMA DAN LATAR BELAKANG sikap dan kondisi usaha dengan semangat berwirausaha untuk dapat memenuhi kebutuhan dan mengandalkan kemampuan sendiri (Sukirman, 2017: 121). Kemandirian memberikan kesempatan bagi wirausaha untuk dapat menentukan sendiri tujuan dan keputusan yang tepat bagi usahanya. Dijaman sekarang sangat prihatin melihat anak-anak muda yang hanya mengandalkan kekayaan keluarga sehingga semoga dengan adanya film yg mengulas kemandirian kewirausahaan agar kedepan anak muda bisa mandiri menghadapi tantangan dan persaingan global.   SINOPSIS DRAFT : FINAL JUDUL : ANAK SINGKONG PENULIS.        : DHANIK SURATNO   Cendani seorang anak yatim yang bersekolah disalah satu SMA Negri di Daerah Istimewa Yogyakarta.Di rumah yang sangat sederhana Cendani tinggal bersama Ibunya yang sudah tua, untuk memenuhi segala kebutuhan mereka bergantung dari hasil berjualan makanan dari bahan dasar singkong. Pada suatu hari berawal dari tugas sekolah berkat support dari juragan singkong serta dibantu kedua sahatnya Dinda dan Doni, Cendani membuat olahan singkong lebih inovatif dan kreatif agar dapat menembus pasar yang lebih luas sehingga bisa mewujudkan kemandirian kewirausahaan.   KARAKTER TOKOH
NO PERAN UMUR KRITERIA WATAK
1 CENDANI kelas 12 SMA wajah ayu, penampilan sangat sederhana anak yang rajin, tekun, semangat, baik hati,
2 SIMBOK usia 65 tahun janda ulet, sabar
3 DINDA kelas 12 SMA berwajah cantik, penampilan sederhana  
4 DONI kelas 12 SMA wajah ganteng, penampilan kasual baik hati, kocak
5 ABDUL kelass 12 SMA Wajah ganteng, penampilan modis sombong, angkuh
6 RINDI kelas 12 SMA Wajah  cantik, penampilan modis centil
7 IBU DWI HERNANI   usia 35 tahun guru kewirausahaan kelas 12 SMA, anggun, pintar
8 JURAGAN SINGKONG usia 60 tahun juragan singkong sukses bijaksana, baik hati, wawasan luas, gaya
9 IBU SUR usia 45 tahun penjual kantin, sederhana baik hati, kocak
10 BU ENDANG usia 50 tahun   tengil, jahat, sombong, curang
11 BU IJAH Usia 50 tahun Pemilik warung jajanan lemot
    SETING LOKASI - Rumah sangat sederhana, dapur, kandang ayam, halaman depan - Sekolah SMA, gerbang sekolah, kelas, kantin, lorong sekolah, lobi - Rumah Juragan, gudang, teras rumah - Jalanan - Warung - Rumah DINDA ruang tamu - Taman kota   ANAK SINGKONG    
  1. SCENE 1 EXT. WARUNG BU IJAH– PAGI
Bu Ijah sedang sibuk menata dagangan miliknya. Datanglah Cendani membawa dagangan criping miliknya dan menitipkanya pada Bu Ijah. Tak berselang lama datang pula Bu Endang yang merupakan saingan dari pada Cendani, yang ingin menitipkan dagangan cripingnya kepada Bu Ijah. Terjadilah konspirasi kecil antara Bu Endang dan Bu Ijah. CENDANI Selamat pagi ibu.. BU IJAH Ya.. pagi nduk   CENDANI Bu.. Ini titipan seperti biasa ya BU IJAH Ya.. Taruh aja paling depan ( Cendani menaruh daganganya ) CENDANI Cendani pamit ya bu BU IJAH Ya.. di susul Bu Endang dari belakang. Dengan muka sinis memperhatikan Cendani dan memastikanya sudah pergi jauh sambil menggerutu. Kemudian Bu Endang meletakan daganganya tepat di atas dagangan Cendani dan Bu Ijah pun menatap tajam ke Bu Endang. Mendekatlah Bu Endang dengan memberikan sebagian dagangannya sebagai sogokan kepada Bu Ijah BU IJAH Heh.. lha koq   BU ENDANG ( Sambil memberikan sebagian dagangannya ke Bu Ijah dan tersenyum ) Nyoh!. Nyoh! Nyohh... Wes tho, Bu Ijah manutto. Pokokke aku naruh daganganku ng kene   (sambil meyakinkan letak dagangannya di atas dagangan Cendani)   BU IJAH Oalahh... iyo..iyo   BU ENDANG Wes.. Beres yo bu ( Kemudian Bu Endang berlalu meninggalkan warung Bu Ijah )     Dissolve
  1. SCENE 2 EXT. KADANG AYAM - PAGI
Cendani berjalan dengan pelan dan berhati – hati ke kandang untuk mengambil telur, Merasa senang melihat ayamnya sudah bertelur dan kemudian berjalan masuk dapur mencuci telur di ember dekat pintu.   CENDANI Maaf ya ayam… telur kamu aku ambil buat  Bekal sekolah…… Cut to  
  1. SCENE 3 INT. DAPUR CENDANI - PAGI
CENDANI memasak didapur dengan menggunakan tungku kayu bakar, memasak telur dan menanak nasi sisa kemarin untuk sarapan pagi dan tak lupa cendani menyiapkan lauk untuk Sarapan ibunya yg sudah menua, simbok sedang menyiapkan atau menata makanan produk olahan ceriping tela.   CENDANI Mbok, ini  sarapanya……   SIMBOK Nduk Kamu sudah mau berangkat?   CENDANI Iya mbok   SIMBOK Jangan lupa nanti pulang sekolah mampir ke warung – warung,  hitung titipan jajanan laku berapa, dan ini dibawa untuk kantin bu Sul.   CENDANI Iya mbok   SIMBOK ( sambil tersenyum) Nanti simbok mau ke rumah pak haji juragan singkong, Nduk kamu nggak sarapan dulu pho…?   CENDANI ( sambil memasukan telur yg sudah di rebus ke dalam tasnya dan bersalaman, mencium tangan simbok) Njjih mbok, ini saya dah bawa bekal Mbok Cendani berangkat sekolah dulu ya? SIMBOK Iya.. Hati hati dijalan Cut to  
  1. SCENE 4 EKT. GERBANG SEKOLAH - PAGI
Terlihat beberapa murid telah menunggu kedatangan Cendani yg membawa jajanan, banyak murid yang langsung membeli jajanan, sebelum  sampai kantin. DINDA Kok belum kelihatan ya, jangan jangan nggak berangkat.   RINDI Nggak mungkin.. Cendani kan anaknya rajin.. Pasti dia berangkat   BEBERAPA TEMAN iya nih keburu masuk kelas....   (Dari kejauhan terlihat Cendani sudah datang menaiki sepadanya dan berhenti di depan gerbang)   DINDA wah.. Aku kira nggak berangkat.. ..cendani aku beli dua ya.   CENDANI Iya tapi harganya sama dengan di kantin ya.   DINDA iya... Habisnya kalau dah sampai kantin sering nggak kebagian.   RINDI Aku juga ambil dua, oh ya sekalian ibuku pesan 30 bungkus buat arisan besok sore,  bisa kan ?   CENDANI Bisa...kok   (Kemudian terdengar suara bel tanda  masuk sekolah, dan cendani buru - buru mengantar ke kantin untuk mengantar makanan ) Cut to    
  1. SCENE 5 INT. KELAS - PAGI
Jam  pelajaran sekolah bu guru Dwi Hernani sedang menerangkan berapa jenis perdagangan di era modern dan tradisional, anak anak duduk dengan rapi, tetapi guru  dalam menerangkan hanya sebentar Kemudian meninggalkan tugas mancatat.   IBU DWI HERNANI Anak anak, dalam perkembangan dunia perdagangan di masa kini, kita harus menguasai ITE karena ketika kita bisa mempergunakan secara baik dan benar maka bisa Menembus pasar perdagan yang lebih luas. Dan pada pagi hari ini ibu memberikan informasi bahwa dinas Pendidikan akan mengadakan lomba kewirausahaan produk makanan antar sekolah tingkat provinsi, dan diharapkan setiap sekolahan bisa mewakili. Maka ibu akan  menugaskan kalian membuat kelompok untuk memproduksi olahan makanan tradisional yang dipasarkan secara online. Laporan hasil kerja kelompok dikumpulkan bulan depan, hasil terbaik akan mewakili sekolahan mengikuti lomba kewirausahaan antar sekolah tingkat provinsi. Naah.. anak – anak itu tadi sedikit informasi dan penjelasan materi kewirausahaan pagi ini, berhubung saya ada rapat maka sekarang kalian saya tugaskan untuk mencatat dan merangkum materi kewirausahaan tentang pemasaran.   ABDUL Bu guru....   IBU DWI HERNANI ada apa abdul….?   ABDUL (Dengan nada menyindir cendani dan melirik agak sinis ) Gini bu guru, bagaimana dengan yg pakai HP Jadul, kan aplikasinya terbatas gimana bisa...   IBU DWI HERNANI Abdul.. Tugas ibu guru adalah mencatat dan merangkum materi kewirausahaan tentang pemasaran. ABDUL Tapi kan bu, untuk mengetahui pemasaran modern kita kan harus mempunyai  sarana dan prasarana yg memadai Sehingga tau aplikasinya.... tidak Jadul  kaya punya.... ( sambil melihat cendani )   DINDA (Tiba tiba dinda memotong percakapan ABDUL) Abdul.... Memangnya hanya kamu yg punya HP bagus.   ABDUL Ya tidak sih.. Tapi paling tidak ,HP ku sudah android....   IBU  DWI HERNANI Sudah sudah..... Ibu akan tinggalkan kelas, kalian kerjakan tugas dengan baik.. MURID2 ya bu guruuu…………..   IBU GURU PUN MENINGGAL KELAS DAN SISWA KELAS MULAI RAMAI (Suasana hiruk pikuk murid dalam mengerjakan  tugasnya. Kamera bisa mengambil gambar dari atas, Pen Kanan atau kiri )   Cut to  
  1. SCENE  6 INT. KANTIN SEKOLAH – SIANG
Suasana riuh anak – anak yang sedang jajan dikantin. Datang Cendani dan dinda, mereka menuju warung Ibu Sur. Terlihat bu Sur melayani murid murid yang sedang jajan dengan wajah ceria, bercanda dan ramah)   DINDA BU es teh dua….sama soto CENDANI Bu sotonya satu saja, karena saya udah bawa bekal. Gimana dagangan saya?   IBU SUR Ya cendani, alhamdulilah.…. camilan bikinan ibumu sangat di sukai , baru istirahat Jam pertama  saja sudah habis semua, bisa nggak kalau mulai besuk di tambah   CENDANI ( Menjawab dengan agak malu) Maaf bu... Maunya sih nambahi tapi.... modalnya   IBU SUR Ya sudah... Tapi kamu harus tetap titip jual jajanan di kantin ibu ya? Nah ini hasil penjualan  hari ini (sambil memberikan uang kepada cendani)     CENDANI Ya bu……Trimakasih ( Cendanipun menerima  uang dan meninggalkan  kantin, dan ibu SUR memandang Cendani dengan penuh haru dan bangga )     BU SUR ( melihat ke arah murid yang mengendap endap keluar kantin tapi belum bayar) Kipli.. .mau kemana...  kamu belum bayar kan.....?   DONI ( Tersenyum lucu)  he.... Catat ya bu.....   BU SUR ( Dengan wajah garang dan sok cantik bu SUR menulis bon Kipli) Habis berapa.......   DONI Lima ribu, Eh….. bu SUR cantik .. ..tambah Gorengan satu  ya.... (sambil mengambil Gorengan lalu pergi meninggalkan kantin)   BU SUR Untung kamu itu anaknya ganteng kalau enggak dah tak jeweeeer.....   CENDANI ( tersenyum melihat tingkah bu SUR) Cut To  
  1. SCENE 7 EKT. LORONG SEKOLAH - SIANG
Cendani memandang denga agak kesal dan doni berlari mendekati dan penuh malu karena perbuatanya di ketahuai gebetanya.   CENDANI Doni..... Kamu nggak boleh gitu dong.... Kasihan bu sur       DONI ( Tersenyum malu,) Maaf ya... Baru sekali ini kok.. ..habisnya  aku tadi tidak dikasih uang sangu je sama ibu   CENDANI Iya... Tapi nggak gitu caranya   DONI Aku janji .... tidak akan mengulangi..... (Merekapun terus tersenyum dan Berjalan Bersama…… Cut To  
  1. SCENE 8 INT.  RUMAH JURAGAN – SIANG
SCENE 8  INT. RUMAH JURAGAN - SIANG Terlihat aktifitas para pekerja dan pembeli dirumah Juragan singkong. Di sela kesibukanya simbok yang sedang memilih-milih singkong, tampak dari kejauhan Bu Endang pun juga datang untuk membeli singkong   BU ENDANG ( Menggerutu sambil menuju tempat pemilihan singkong ) Setibanya di tempat pemilihan singkong, terlihat simbok yang masih memilih singkong SIMBOK
  1. . Telone kok le apik2, nyenengke tenan
BI ENDANG Wis gasik toh bu.. Kok le mempeng temen SIMBOK eh..monggo bu.. nggih niki.. namung sak tekane mawon bu.. Monggo kula ngrumiyini BU ENDANG Kurang ora kuwi. . ( Menggerutu sambil melihat Simbok beranjak menuju timbangan ) Di sini Juragan sambil menghitung uang dan mencatat hasil penjualan JURAGAN Ambil berapa kilo mbok.. SIMBOK Sepuluh kilo aja juragan JURAGAN Nggak sekalian tiga puluh kilo mbok? SIMBOK Simbok sudah tua.. Nggak kuat gendongnya JURAGAN Nggak kuat gendong apa nggak kuat bayar.. Santai saja to.. Bayar keri yo ra papa kok.. SIMBOK Matur nuwun juragan.. Biar ini saja dulu.. Terus berapa ini juragan? JURAGAN Biasa mbok.. Regane durung mundak SIMBOK ( Sambil mengeluarkan uang guna membayar dan menggendong singkong tersebut ) Maturnuwun juragan. . Mendekatlah Bu Endang kearah timbangan dengan membawa singkong pilihanya setelah Simbok pergi BU ENDANG Niki kula limang kilo mawon juragan.. (Sambil memberikan uang) ehh juragan.. Hati-hati lho.. Jangan terlalu gampang kasih pinjam kepada simboke cendani.. Daganganya aja kurang laku.. Nek do ngomonh kih kurang enak.. JURAGAN Sik arep nyilihi kih aku.. Lha kok situ yang sewot BU ENDANG Lho.. Kalau nanti juragan kasih pinjam, terus simboke cendani ora iso mbaleke piye.. Juragan iso rugi.. JURAGAN Wes wes.. Kono gek mulih, iki telone digawa BU ENDANG Hmm.. Juragan kih lho.. Nek dikandani kok ora percoyo.. JURAGAN Wes toh.. Kono gek ndang mulih.. Crigis wae.. BU ENDANG ( sambil menggerutu membawa singkongnya dan berlalu) Hm.. Lihat saja.. Beberapa bulan lagi pasti nggak bisa beli singkong.. Monggo juragan.. JURAGAN Hmm....   Cut To  
  1. SCENE 9  EKT. JALAN PERKAMPUNGAN– SIANG
Terlihat Simbok berjalan pulang menggendong sinkong, kemudian berhenti untuk istirahat, duduk menghela nafas, dan berkips – kipas dengan jariknya. DISOLVE  
  1. SCENE 10  EKT. JALAN – SIANG
  Terlihat Cendani sedang bersepeda pulang sekolah, kemudian Doni datang menghampiri dengan bersepeda motor.   DONI Cendani.... Boleh nggak aku bareng kamu pulang..   CENDANI Eeem…. Boleh sih… tapi aku mau mampir kebeberapa warung buat ambil dagangan dulu   DONI Gak papa… sekalian aku bantuin.   Terlihat Cendani ditemani Doni mampir ke beberapa warung untuk menghitung hasil titip dagangan. ( Jump Cut ) Doni merasa heran kepada Cendani yang terlihat murung dan kesal   DONI Kamu kenapa sih kok murung,kan cantikmu jadi hilang,  kamu gak suka ya aku temani?   CENDANI Enggak kok… Ini lho daganganku masih banyak, padahal di kantin dagangan selalu habis   DONI ( terseyum ) rejeki memang kadang tidak menentu, tapi kamu harus tetap semangat, karna aku yakin dibalik ini semua Tuhan pasti punya rencana yang terbaik buat kamu.   CENDANI Tapi ada yang aneh…apa mungkin …….kurang enak ya, Apa ada factor lain?   DONI Aaah enak kok, buktinya teman – teman disekolah suka. Cendani,  kamu gak boleh berprasangka buruk. Karena prasangka buruk hanya akan menjadi penghambat langkah kamu. MEREKA SALING PANDANG Cut To  
  1. SCENE 11 INT.  RUMAH SIMBOK – SORE/MALAM
Simbok sedang mengemas produk makanan kedalam plastic dengan Teknik tradisional , dibantu cendani berbagai aktivitas di lakukan mereka berdua, dengan alat seadanya seperti gelek atau lilin.   CENDANI Mbok pesanan bu kentri sudah di ambil belum?   SIMBOK Sudah…..   CENDANI Mbok  besuk hari terakhir bayar buku dan iuran pembangunan sekolah   SIMBOK Ya,..tapi uangnya belum cukup nduk   CENDANI ( wajah Nampak murung sedih ) Nggak apa apa mbok…nanti cendani bilang  bagian tata usaha Disolve
  1. SCENE  12 INT. RUMAH DINDA – SIANG
Terlihat Dinda, Rindi, dan Abdul sedang mengerjakan tugas dari bu guru, tak lama kemudian datang Doni.   RINDI Punya ide nggak....   ABDUL Kita beli bahan mentah kita masak sendiri aja   DINDA Memang kamu bisa?   ABDUL Ya enggak sih, atau kita beli di pasar terus kita ganti lebel,kita pasarkan ..gimana mudah kan ?   RINDI Ide kamu sangat brilian…..pokoknya aku yes…   DINDA Rin….  Itukan produk orang lain…..nggak boleh dong..   ABDUL Terus……gimana ? ( Saling memandang dan kebingungan, Datanglah doni dengan sepeda motor)   DONI Haai gaeees……aku datang……   RINDI, DINDA, ABDUL Huuuuuuu……..   DONI Santai santai…..solusinya gampang   RINDI Mksud loe…..   DONI kita ajak cendani masuk kelompok kita, dia kan sudah punya olahan singkong,,,,beres kan….!!!   ABDUL Aku kan sudah bilang,  aku nggak mau kalau  cendani masuk kelompok kita….dia bukan level kita   DINDA Abdul ….nggak boleh gitu  dia kan teman kita…juga.   ABDUL Pokoknya kalau cendani masuk kelompok kita ….aku keluar ( Doni lalu beranjak pergi)   RINDI Aku juga, kalau gak ada Abdul aku gak mau gabung kalian Abdul…. Tunggu aku… Beb… ( Pergi menyusul Abdul )     DINDA Terus gimana Don?   DONI Ya udah sekarang kita ke rumah cendani   Cut to  
  1. SCENE 13  EKT. TERAS RUMAH JURAGAN SINGKONG – SORE
Cendani minta bantuan kepada pak haji karena kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah.   JURAGAN Wes ta…. Rasah sediih… Saya itu siap bantu kok, nak raduwe kelompok, kelompokan karo aku ya ra papa… Sekarang selain kamu butuh singkong, kamu butuh apa lagi ?     CENDANI   Waah… napa nggeh Juragan.. anu… em.. kula mboten gadah HP android   JURAGAN Haa ha haa… Wes tak bedek, sudah saya duga.!! Yang penting bisa dipakai ta? ( masuk mengambil hp bekas jumlah cukup banyak) Dah… silahkan pilih mana yang kamu suka.   CENDANI ( ekpresi bingung, dan tertegun ) Tapi juragan.. saya tidak punya uang e…   JURAGAN Sudah sekarang dipakai dulu, bayarnya besok ne wes duwe duwit..   CENDANI Trimakasih juragan…   Terlihat Dinda dan Doni datang mencari Cendani   DONI Asssalamu’alaikum…   JURAGAN DAN CENDANI Waalaikumussalam…   JURAGAN Sapa kui, kancamu pa?   CENDANI Enggih Juragan… Ada apa teman – teman?   DINDA Kami tadi dari rumah kamu, tapi rumah kamu kosong makanya kami ke sini, barangkali bantu Ibu mu. Cendani boleh gak produk olahan ibu mu kita jadikan produk olahan tugas sekolah, dan kamu gabung dengan kelompok kita.   DONI Dan nanti apa bila tugas sekolah ini berhasil kita kembangkan menjadai usaha Bersama.   CENDANI Tapi apa olahan Simbok saya layak?   JURAGAN Naaah…. Haiki… Suka akau… kalau kalian punya  kemandirian wira usaha. Niing… nak miturut wawasanku, produk Simbokmu kae harus dikemas dengan packing yang bagus, dan dikembangakan menjadi produk yang lebih kreatif dan inovatif. Misale, dibuat dengan berbagai varian rasa, menambah bentuk olahan lain, dan jangan lupa daftarakan ijin usaha kalian ke pemerintah dan Perijinan Obat Makanan .   CENDANI Njih Juragan maturnuwun atas dukungan dan bantuanya, Saya dan teman – teman pamit dulu.   JURAGAN Sik.. ta… jangan buru- buru pulang, aku punya informasi bahwa dinas Koperasi dan UMKM Daerah Istimewa Yogyakarta akan mengadakan lomba produk olahan tradisional secara oline, siapa tahu menjadi rejeki kalian.   Cendani, Dinda dan Doni saling pandang dan tersenyum penuh semangat Cut To  
  1. SCENE 14. INT. DAPUR CENDANI – SORE
Cendani dan teman teman memasak produk olahan sambil bercanda ria ( Jump Cut ) Kemudain mereka mengemas produk dengan kemasan yang baik dan moderen.  Mereka melakuakan packing untuk dikirim ke Dinas UMKM Daerah Istimewa Yogyakarta. CENDANI, DINDA dan DONI ( Bersamaan ) Kita tunggu hassilnya   Simbok tersenyum bahagia melihat Cendani dan teman - temanya.    
  1. SCENE 15.  EKT. PENGUMUMAN LOBI SEKOLAH PAPAN -  PAGI
Terliat para siswa berdiri  di depan papan pengumuman melihat hasil penilaian tugas Kewirausahaan, datang Cendani, Dinda dan Doni siswa yang sedang berdiri di depan papan pengumuman langsung menghampiri mereka dan memberi ucapan selamat. Dengan penuh penasaran Cendani, Dinda dan Doni mendekati papan pengumuman. DONI Yees… kita berhasil…   CENDANI DAN DINDA ( Bersamaan ) Alkhamdulillah…   CENDANI Perjuangan kita tidak sia – sia, semoga ini menjadi awal yang baik untuk kita   DINDA Eeh… Cendani pengumuman lomba Dinas Koprasi dan UMKM udah keluar belum ya? Kalau gak salah pengumumanya hari ini deh.   CENDANI Ooh.. iya sebentar ( Mengambil HP mencari hasil lomba Dinas Kopersi dan UMKM ) Horee… kita mendapatkan nominasi pesrta terbaik ( Kemudian memeluk Dinda penuh kebehagian )   Dari arah belakang datang Bu guru Dwi Hernani memberikan ucapan selamat dan membawa kabar gembira.   IBU  DWI HERNANI Anak – anak selamat ya… kalian akan menjadi wakil sekolah untuk mengikuti lomba wira usaha pelajar antar sekolah se Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, sekolahan menunjuk saya sebagai pembimmbing kalian.   DONI Yees….   CENDANI Waah… kita pasti akan menjadi lebih baik kalau langsung dimbimbing langsung oleh Bu Dwi.   DINDA Dan saya yakin kita akan menjadi juara membawa nama baik sekolahan kita   CENDANI, DONI, IBU DWI HERNANI ( Bersamaan ) AAmiin…   IBU DWI HERNANI Atas hasil kerja kalian saat ini sekolahan tidak memeberikan kalian hadiah nominal uang.. Tapi… kalian akan mendapatkan pigam dari sekolahan  dan… mendapatkan subsidi iuran gedung sekolah, pada hari ini iuran gedung kalian dinyatakan lunas. Nanti kalian mengkonfirmasi ke tata usaha agar mengisi adminitrasi dan mendapatkan surat tanda lunas.   CENDANI Alkhamdulillah… trimakasih Bu Dwi, trimakasih Dinda, trimakasih Doni.. Berkat Bu Dwi dan kalian kesulitan yang selama ini membuat aku berkecil hati dapat terselesaikan.     Datang Abdul dan Rindi dengan tertunduk malu mereka mendekati Cendani, Dinda dan Doni.   ABDUL Cendani… Aku minta maaf , selama ini telah memandang rendah kamu     RINDI Aku juga   CENDANI Tentu saja aku memaafkan kalian, karena bagaimanapun juga kita adalah teman.   Bu Dwi Harnani merangkul mereka dengan rasa bahagia Cut To  
  1. SCENE 16.  EKT. TAMAN – SORE
Terlihat sekumpulan remaja sedang nongkrong, mereka meliahat sebuah iklan makanan kemudian sepakat untuk memesan.   Cut To  
  1. SCENE 17.  EKT. RUMAH CENDANI – SORE
Cendani tersenyum ramah  melayani beberapa kurir online Bersama Simbok, terlihat Dinda dan Doni sedang memasang papan nama dan varian produk makanan. Tanpa mereka sadari Juragan telo sudah berdiri di belakang Doni yang sedang memasang papan nama, mengamati papan nama sambil tersenyum bangga   SIMBOK Juragan… mangga – mangga pinarak lenggah…   JURAGAN Wess.. kene wae mbok… seharian di rumah duduk, Keju…   Cendani, Dinda, Doni menghampiri Juragan dan menyalami   JURAGAN Saya bangga dengan kalian, masih muda tapi punya jiwa wira usaha yang ulet dan tangguh.   Cendani, Dinda, Doni saling pandang dengan senyum Bahagia   CENDANI Ini juga berkat motifasi, dukungan dan bantuan Juragan juga. ( mengambil amplop berisi uang dari saku ) Dan ini juragan buat mengganti HP juragan yang saya pakai.   JURAGAN ( Menerima amplop dan melihat isi di dalamnya ) Sebenarnya saya itu tidak mengharap kamu membayar HP yang sudah kamu pakai, tapi.. untuk menghargai kerja kerasmu uang ini saya terima. Semoga kalian tetap selalu kompak, usaha kalian makin besar dan maju. Sudah sore, sekarang saya pamit dulu.   SIMBOK Maturnuwun Juragan, sampun paring pambiyantu.   JURAGAN Sama – sama Mbok, saya juga senang karena singkong saya juga akan semakin laku banyak. ( Kemudian beranjak pergi )   DONI Bagaimana kalau kita pesan kios  kontainer untuk warung dan tempat melayani pesanan onlaine ?   CENDANI Ide kamu bagus sekali Don.. aku setuju   DINDA Aku juga setuju   DONI Kalau begitu, besok pulang sekolah kita ke rumah teman bapaku, dia jual dan melayani pemasanan kios kontainer sesuai desain keinginan pemesan. Sekarang kami pamit dulu, sampai ketemu besok ya…   Berangsur – angsur keramaian menjadi sepi, hingga tinggal Simbok dan Cendani kemudian diakhiri dengan pelukan kebahagiaan.   ESTABLISHING SHOT   Nampak Bu Endang melintas sambil memeperhatikan Cendani dan Simbok dengan ekpresi sinis. .  Sumber : Balai Tekkomdik Jogja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *