Tafsir surat Yusuf ayat 36-38
Tafsir surat Yusuf ayat 36-38

Kajian Ustadz Said Syamsul Huda, Masjid Al Mubarok Banaran, Playen, Gunungkidul.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَدَخَلَ مَعَهُ السِّجْنَ فَتَيٰنِ ۗ قَا لَ اَحَدُهُمَاۤ اِنِّيْۤ اَرٰٮنِيْۤ اَعْصِرُ خَمْرًا ۚ وَقَا لَ الْاٰ خَرُ اِنِّيْۤ اَرٰٮنِيْۤ اَحْمِلُ فَوْقَ رَأْسِيْ خُبْزًا تَأْكُلُ الطَّيْرُ مِنْهُ ۗ نَبِّئْنَا بِتَأْوِيْلِهٖ ۚ اِنَّا نَرٰٮكَ مِنَ الْمُحْسِنِيْنَ
"Dan bersama dia masuk pula dua orang pemuda ke dalam penjara. Salah satunya berkata, "Sesungguhnya aku bermimpi memeras anggur," dan yang lainnya berkata, "Aku bermimpi, membawa roti di atas kepalaku, sebagiannya dimakan burung. Berikanlah kepada kami takwilnya. Sesungguhnya kami memandangmu termasuk orang yang berbuat baik.""
(QS. Yusuf 12: Ayat 36)

  • Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-apk.com

Tafsir Ibnu Katsir

¬Qatadah mengatakan, salah   seorang dari  kedua  tahanan itu  adalah  tukang   menyuguhkan minuman  raja,     sedangkan     yang      lainnya      adalah      seorang pembuat rotinya.

¬Muhammad ibnu Ishaq mengatakan bahwa nama tukang     penyuguh     minuman     itu     adalah     Nabwa, sedangkan yang lainnya bernama Mijlas.

¬As- Saddi   mengatakan,   keduanya  dipenjarakan karena  raja  merasa  curiga   bahwa    keduanya    telah bersekongkol    untuk  meracuninya melalui minuman dan makanan yang disuguhkan kepadanya.

¬Di    dalam   penjara  Yusuf  dikenal  sebagai  orang  yang           dermawan,            dapat            dipercaya,           jujur pembicaraannya,        berakhlak       baik,      dan      banyak ibadahnya.       Selain       itu      ia      dikenal       mempunyai pengetahuan  tentang  ta¦bir   mimpi,  selalu      berbuat baik  kepada  penduduk  penjara   itu,   gemar   melayat mereka  yang   sakit,  dan  selalu  memenuhi   hak- hak mereka.

¬Setelah   kedua   pemuda   itu   memasuki   penjara,  keduanya     merasa      simpati      kepada      Yusuf      dan mencintainya      dengan      kecintaan      yang      sangat.  Keduanya     berkata      kepada      Yusuf,     ¤Demi     Allah, sesungguhnya   kami   sangat    menyukaimu.‡    Yusuf  menjawab, ¤Semoga Allah memberkati kamu berdua. Sesungguhnya  tiada seorang pun yang  mencintaiku melainkan  akan  mengakibatkan  mudarat   terhadap  diriku  karena kecintaannya kepadaku. Bibiku  pernah mencintaiku   dan   ternyata   kecintaannya   itu   justru  menimpakan     mudarat     terhadap      diriku.     Ayahku  mencintaiku, maka  aku memperoleh gangguan yang menyakitkan        karenanya.       Dan        istri        Al- Aziz menyukaiku, maka akibatnya sama seperti itu.‡

¬Keduanya     berkata,     ¤Demi     Allah,     kami     tidak  mampu    membendung    rasa     sukaku     kepadamu.‡  Kemudian       keduanya        bermimpi,        si       penyuguh  minuman  melihat   dalam    mimpinya  bahwa  dirinya  sedang memeras anggur.

¬Kata khamr dalam ayat ini berarti perasan anggur, seperti  yang   disebutkan    di    dalam  qiraat   sahabat Abdullah Ibnu Mas¦ud, yaitu:

¤Sesungguhnya aku   bermimpi bahwa aku  memeras anggur.‡

¬Demikianlah    menurut   riwayat  Ibnu   Abu   Hatim, dari  Ahmad  ibnu  Sinan,  dari  Yazid  ibnu  Harun,  dari  Syarik, dari Al- A¦masy, dari Zaid ibnu Wahb, dari Ibnu Mas¦ud,   bahwa  Ibnu  Mas¦ud   membacanya  ¦ināban (yakni bukan khamran).

¬Ad- Dahhak    mengatakan    sehubungan    dengan firman- Nya:   Sesungguhnya   aku  bermimpi  bahwa  aku      memeras       anggur      (Yusuf,        [12:36])       Yang dimaksud     dengan    KHAMR     adalah     anggur.     Ad- Dahhak      mengatakan       bahwa       penduduk      Oman  menamakan ¦ināb dengan sebutan khamr.

¬Ikrimah  mengatakan    bahwa  salah  seorang  dari keduanya berkata kepada Yusuf, ¤Sesungguhnya aku melihat   dalam   mimpiku  bahwa  aku   menanam   biji buah      anggur,      lalu      tanaman      itu      tumbuh      dan  mengeluarkan buah anggur yang sangat banyak, lalu aku   memerasnya     dan    menyuguhkan   perasan   itu  kepada raja. Maka Yusuf berkata kepadanya, ¦Engkau akan   tinggal   dalam   penjara   ini    selama   tiga    hari, kemudian  kamu keluar dari penjara ini dan  menjadi    juru      penyuguh     minuman     raja      lagi,     lalu       kamu menyuguhinya minuman perasan anggur¦.‡

¬Sedangkan   yang   lainnya   (yaitu   bekas   pelayan  pembuat     roti     raja)     berkata:    Sesungguhnya    aku bermimpi     bahwa      aku      membawa     roti     di     atas  kepalaku,            sebagiannya            dimakan            burung.‡  Beritakanlah kepada kami ta¦birnya. (Yusuf, [12:36]),  hingga akhir ayat.

¬Pendapat  yang   terkenal di kalangan kebanyakan ulama mengatakan seperti yang telah kami sebutkan di    atas,   yaitu    bahwa   keduanya     melihat    sesuatu dalam    mimpinya,     lalu   meminta    ta¦birnya   kepada Yusuf.

¬Ibnu     Jarir       mengatakan,     telah      menceritakan kepada   kami   Waki¦    dan     Ibnu   Humaid;   keduanya  mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Jarir,  dari  Imarah,   dari  Al- Qa¦qa¦,   dari  Ibrahim,  dari Abdullah    ibnu    Mas¦ud    yang    mengatakan    bahwa  kedua    teman    Yusuf     sama     sekali    tidak     melihat sesuatu     pun       dalam       mimpinya.     Sesungguhnya keduanya  mengatakan  demikian  kepada  Yusuf  untuk menguji kepandaian Yusuf.


Pada jaman dahulu para pembesar itu memiliki tukang tukang untuk memproduksi anggur anggur. Kisah dari orang yang pertama dari kisah pemeras anggur. Pada jaman dahulu khomr itu biasa diminum oleh para pembesarnya dan juga rakyatnya.

Menurut para mufassirin khomr jaman dahulu hukumnya tetap haram jika memabukan. Dan dibolehkan saat tidak mabuk. ( Hukum ini disempurnakan zaman nabi kita Muhammad, yang diharomkanya khomr secara mutlak)

Mimpi yang kedua adalah orang yang membuat roti.

Kedua orang yang menceritakan mimpinya kepada Yusuf bisa melihat bahwa beliau adalah orang baik, menandakan bahwa mereka juga sebenarnya juga orang baik.


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قَا لَ لَا يَأْتِيْكُمَا طَعَا مٌ تُرْزَقٰنِهٖۤ اِلَّا نَـبَّأْتُكُمَا بِتَأْوِيْلِهٖ قَبْلَ اَنْ يَّأْتِيَكُمَا ۗ ذٰ لِكُمَا مِمَّا عَلَّمَنِيْ رَبِّيْ ۗ اِنِّيْ تَرَكْتُ مِلَّةَ قَوْمٍ لَّا يُؤْمِنُوْنَ بِا للّٰهِ وَهُمْ بِا لْاٰ خِرَةِ هُمْ كٰفِرُوْنَ
"Dia (Yusuf) berkata, "Makanan apa pun yang akan diberikan kepadamu berdua, aku telah dapat menerangkan takwilnya, sebelum (makanan) itu sampai kepadamu. Itu sebagian dari yang diajarkan Tuhan kepadaku. Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, bahkan mereka tidak percaya kepada hari Akhirat,"
(QS. Yusuf 12: Ayat 37)

  • Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-apk.com

Tafsir Ibnu Katsir

¬Yusuf menceritakan kepada keduanya bahwa apa   pun   yang   dilihat   keduanya   dalam   mimpinya,  maka       dia        mengetahui        ta¦birnya       dan       dapat  menceritakan            kepada            keduanya            sebelum  kenyataannya terjadi. Karena itulah  disebutkan   oleh firman- Nya:

Tidak   disampaikan  kepada kamu  berdua makanan  yang akan diberikan kepada kamu berdua melainkan aku    telah    dapat    menerangkan    ta¦bir    mimpi    itu.  (Yusuf, [12:37])

¬Mujahid       mengatakan        sehubungan         dengan firman- Nya:      Tidak     disampaikan    kepada     kamu berdua   makanan   yang   akan  diberikan   kepadamu. (Yusuf,    [12:37])    Yakni      pada    hari    kamu    berdua.  melainkan     aku     telah    dapat     menerangkan    ta¦bir mimpi itu sebelum  makanan  itu  sampai kepadamu. (Yusuf, [12:37])

Hal yang sama telah dikatakan oleh As- Saddi.

¬Ibnu Abu  Hatim rahimahullah mengatakan,   telah menceritakan    kepada   kami  Ali   ibnul  Husain,  telah menceritakan  kepada  kami    Muhammad    ibnul  Ala, telah  menceritakan   kepada  kami  Muhammad   ibnu Yazid  (salah seorang    gurunya), telah  menceritakan kepada   kami Rasyidin, dari  Al- Hasan  ibnu  Sauban,  dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan, ¤Aku tidak mengetahui secara pasti barangkali   Yusuf saat itu sedang menebak. Dan memang demikianlah keadaannya  karena  aku tidak   menemukan di dalam Kitabullah             suatu           keterangan            pun            yang menjelaskannya      di      saat    Yusuf    berkata    kepada keduanya:   Tidak disampaikan kepada kamu berdua makanan  yang akan  diberikan kepadamu melainkan aku   telah   dapat   menerangkan   jenis  makanan  itu.  (Yusuf,  [12:37])  Bahwa  apabila makanan itu datang, aku  dapat menebaknya  apakah makanan  itu manis   atau pahit.‡

¬Selanjutnya      Ibnu     Abbas    mengatakan    bahwa  sesungguhnya      Yusuf     diberi     tahu     sehingga         ia mengetahui. Asar ini berpredikat garib.

¬Kemudian    Yusuf   mengatakan,     ¤Sesungguhnya pengetahuan itu berkat apa yang telah diajarkan oleh Allah kepadaku, karena aku  menjauhi agama  orang- orang  yang  kafir    kepada  Allah   dan  hari  kemudian. Mereka          adalah        orang- orang        yang         tidak  mengharapkan pahala dan tidak   takut  akan siksaan di hari kemudian.‡


Nabi Yusuf mendapatkan ilmu tafsir tidak berdasarkan dari belajar tetapi ilmu yang datang dari Allah.

Allah memberikan ilmu tafsir mimpi kepada Nabi Yusuf karena Yusuf memiliki hati yang bersih dan firasat yang kuat.

Keadaan Mesir pada jaman itu masyarakat nya kebanyakan tidak menyembah Allah dan tidak percaya hari kiamat.

Tauhid adalah puncak ketakwaan, orang yang bertauhid Allah akan memberikan Ilmu.


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَا تَّبَعْتُ مِلَّةَ اٰبَآءِيْۤ اِبْرٰهِيْمَ وَاِ سْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ ۗ مَا كَا نَ لَنَاۤ اَنْ نُّشْرِكَ بِا للّٰهِ مِنْ شَيْءٍ ۗ ذٰلِكَ مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ عَلَيْنَا وَعَلَى النَّا سِ وَلٰـكِنَّ اَكْثَرَ النَّا سِ لَا يَشْكُرُوْنَ
"dan aku mengikuti agama nenek moyangku: Ibrahim, Ishaq, dan Ya'qub. Tidak pantas bagi kami (para nabi) mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Allah. Itu adalah karunia dari Allah kepada kami dan kepada manusia (semuanya); tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.""
(QS. Yusuf 12: Ayat 38)

  • Via Al-Qur'an Indonesia https://quran-apk.com

Tafsir Ibnu Katsir

Firman Allahﷻ:

Dan   aku   mengikut   agama   bapak- bapakku,   yaitu  Ibrahim, Ishaq,  dan Ya¦qub.   (Yusuf, [12:38]),   hingga akhir ayat.

¬Yusuf  berkata, ¤Aku menjauhi  jalan kekafiran dan kemusyrikan, dan aku mengikuti jalan para rasul. Demikianlah  keadaan  orang  yang  menempuh  jalan  hidayah     dan     mengikuti     jalan     para     rasul     serta  berpaling dari jalan  orang- orang   yang   sesat. Maka sesungguhnya   Allah akan  memberikan petunjuk   ke hatinya dan mengajarkan kepadanya hal yang belum ia     ketahui,     serta     akan     menjadikannya     sebagai  pemimpin      yang     diikuti     kebaikannya      dan      akan menjadi penyeru kepada jalan petunjuk.‡

Tiadalah           patut          bagi           kami          (para           nabi) mempersekutukan  sesuatu  apa  pun  dengan    Allah. Yang demikian itu  adalah dari  karunia  Allah  kepada kami    dan    kepada    manusia   (seluruhnya).    (Yusuf, [12:38])

¬Inilah   pernyataan tauhid, yaitu    mengakui bahwa tidak  ada   Tuhan  selain   Allah  semata,  tiada  sekutu bagi- Nya.

dari karunia Allah kepada kami. (Yusuf, [12:38]) yang diwahyukan  kepada  kami,  dan   kami    diperintahkan untuk mengerjakannya.

dan kepada manusia (seluruhnya). (Yusuf, [12:38])

¬Karena  Allah  telah   menjadikan  kami (para nabi)  sebagai   penyeru    mereka   yang    mengajak   mereka kepada hal tersebut.

tetapi kebanyakan manusia itu tidak mensyukurinya. (Yusuf, [12:38])

Yakni  mereka   tidak  mengetahui  akan   nikmat  Allah kepada   mereka    yang     telah   mengutus   para   rasul kepada   mereka,     bahkan   mereka   menukar   nikmat Allah  dengan  kekafiran  dan  menjatuhkan  kaumnya  ke lembah kebinasaan.

¬Ibnu Abu Hatim mengatakan,  telah menceritakan kepada  kami Ahmad ibnu Sinan,  telah menceritakan kepada   kami   Abu   Mu¦awiyah,   telah   menceritakan  kepada kami Hajjaj, dari  Ata, dari Ibnu Abbas, bahwa kakek   disebut pula dengan sebutan  ayah.  Lalu  Ibnu Abbas    mengatakan,   ¤Demi   Allah,     siapakah     yang berani bersumpah denganku di dekat Al- Hijir, bahwa Allah   tidak   pernah   menyebutkan     kata   kakek   dan nenek?‡  Allah   telah berfirman menceritakan  perihal Yusuf:     Dan      aku      mengikut      agama       bapak- bapakku,  yaitu  Ibrahim,   Ishaq,  dan  Ya¦qub.   (Yusuf,  [12:38])


Yusuf mengajak pada dua sahabatnya untuk meninggalkan kesyirikan sebelum mengajak bertakwa kepada Allah.

Untuk memasukan tauhid yang murni harus membersihkan dahulu kesyirikan.

Allah menjaga para nabi dari kesyirikan seumur hidup mereka, dari sejak kecil sampai ketika mereka diwafatkan. Yang merupakan keutamaan bagi para nabi.

Dan tidak ada para nabi/rasul yang berbuat zina, karena Allah yang menjaga mereka.

Dan orang orang yang dijaga Allah dari kemaksiatan adalah orang yang beruntung.

Tetapi kebanyakan manusia adalah orang yang tidak bersyukur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *